Saturday, July 30, 2005

Hari ke 1: SEMUANYA DIAWALI DENGAN ALLAH

Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu,
yang di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan,
... segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
[Kolose 1:16]

Sebelum anda memikirkan Allah, pertanyaan tentang tujuan hidup tidaklah berarti.
[Bertrand Russel, seorang ateis]


Ini bukan mengenai anda.
Tujuan hidup anda jauh lebih besar dari pada prestasi pribadi anda, ketenangan pikiran anda, atau bahkan kebahagiaan anda. Ini jauh lebih besar dari pada keluarga anda, karier anda, atau bahkan mimpi-mimpi terliar dan ambisi anda. Jika anda ingin tahu mengapa anda ditempatkan di planet ini, anda harus memulainya dengan Allah, anda dilahirkan oleh tujuan-Nya dan untuk tujuan-Nya.

Pencarian tujuan hidup telah membingungkan banyak orang selama ribuan tahun. Ini karena kita pada umumnya memulai dengan titik awal yang keliru, yaitu diri kita sendiri. Kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berpusat pada diri sendiri, seperti ingin menjadi apakah aku kelak? Apa yang sebaiknya aku lakukan dengan hidupku? Apakah sasaran-sasaranku, ambisi-ambisiku, impian-impianku untuk masa depanku?
Tetapi memusatkan perhatian pada diri sendiri tidak akan pernah menyingkapkan tujuan hidup kita. Alkitab berkata, "Bahwa didalam tangan-Nya terletak nyawa segala yang hidup dan nafas setiap manusia.

Bertentangan dengan apa yang hendak dikatakan oleh buku-buku, film-film, dan seminar-seminar terkenal, anda tidak akan menemukan makna hidup dengan mencarinya di dalam diri anda sendiri. Anda mungkin telah mencobanya. Bukan anda yang menciptakan diri anda, jadi anda sama sekali tidak mengetahui, untuk apa anda diciptakan! Jika saya memberi anda suatu barang yang belum pernah anda lihat, anda tidak akan mengetahui keinginannya, dan barang tersebut juga tidak akan bisa memberi tahu anda. Hanya pencipta atau buku panduan pemiliknya yang bisa mengungkapkan kegunaan barang itu.

Saya pernah tersesat di pegunungan. Ketika saya berhenti untuk menanyakan arah pada suatu perkemahan, saya diberi tahu, "anda tidak akan bisa ke sana dari sini". Anda harus mulai dari sisi lain gunung tersebut!" Demikian juga, anda tidak bisa sampai pada tujuan hidup anda, bila memulainya dengan berpusat pada diri sendiri. Anda harus mengawalinya dengan Allah, Pencipta anda. Anda ada hanya karena Allah menghendaki anda ada. Anda diciptakan oleh Allah dan untuk Allah - dan sebelum anda memahaminya, kehidupan tidak akan pernah bisa dipahami. Hanya di dalam Allahlah kita menemukan asal-usul kita, identitas kita, makna kita, tujuan kita, pentingnya kita, dan masa depan kita. Setiap jalan lain membawa kepada jalan buntu.

Banyak orang berupaya memanfaatkan Allah untuk aktualisasi diri mereka sendiri, tetapi ini merupakan pemutarbalikkan alam dan pasti gagal. Anda dijadikan untuk Allah, bukan sebaliknya, dan hidup berarti membiarkan Allah memakai anda bagi tujuan-Nya, bukan anda yang menggunakan Allah bagi tujuan anda sendiri. Alkitab berkata, "Karena memikirkan hal-hal yang dari daging merupakan jalan buntu; perhatian kepada Allah membawa kita ke tempat terbuka, yaitu kepada kehidupan yang bebas dan luas."

Saya telah membaca banyak buku yang menunjukkan cara-cara untuk menemukan tujuan hidup saya. Semua buku tersebut bisa dikelompokkan sebagai buku-buku untuk "menolong diri sendiri" karena buku-buku tersebut mendekati pokok bahasan dari sudut pandang yang berpusat pada diri sendiri. Buku-buku untuk menolong diri sendiri, bahkan yang merupakan buku-buku kristen, biasanya menawarkan beberapa langkah serupa yang bisa diramalkan untuk menemukan tujuan hidup anda: Pertimbangkan impian-impian anda. Perjelas nilai-nilai anda. Tetapkan beberapa sasaran. Temukan kelebihan-kelebihan anda. Miliki tujuan yang tinggi. Capailah! Disiplinkan diri! yakinlah anda bisa meraih sasaran-sasaran anda. Libatkan orang lain. Jangan pernah menyerah.

Tentu saja, rekomendasi tersebut sering kali menghasilkan sukses yang besar. Anda biasanya bisa berhasil dalam meraih suatu sasaran jika anda berkonsentrasi pada sasaran tersebut. Tetapi mencapai sukses dan memenuhi tujuan hidup anda sama sekali bukan hal yang sama! Anda bisa mencapai semua sasaran-sasaran pribadi anda, menjadi luar biasa berhasil dalam standar dunia, dan tetap tidak mengetahui tujuan-tujuan yang untuknya Allah menciptakan anda. Anda membutuhkan lebih dari nasihat untuk menolong diri sendiri. Alkitab mengatakan, "Menolong diri sendiri sama sekali tidak menolong, mengorbankan dirilah caranya, untuk menemukan diri anda, diri sejati anda."

Ini bukanlah buku untuk menolong diri sendiri. Juga bukan untuk menemukan karier yang tepat, meraih impian-impian anda, atau merencanakan hidup anda. Bukan berisi cara untuk menjejalkan lebih banyak kegiatan ke dalam jadwal anda yang sudah sangat padat. Sebetulnya, buku ini akan mengajar anda cara untuk mengurangi kegiatan anda dalam kehidupan - dengan memusatkan perhatian pada apa yang paling penting. Buku ini berbicara tentang menjadi sesuatu yang sesuai dengan tujuan Allah menciptakan anda.

Lalu, bagaimana anda menemukan tujuan Allah menciptakan anda? Anda memiliki hanya dua pilihan. Pilihan pertama anda adalah spekukasi. Inilah pilihan sebagian besar orang. Mereka menebak, mereka menduga, mereka berteori. Ketika orang berkata, "Saya selalu berpikir bahwa kehidupan adalah...," yang mereka maksudkan,"Inilah perkiraan terbaik yang bisa saya hasilkan."

Selama ribuan tahun, filsuf-filsuf hebat telah berdiskusi dan berspekulasi tentang makna kehidupan. Filsafat adalah suatu ilmu penting dan memiliki manfaat, tetapi apabila filsafat menentukan tujuan hidup, bahkan filsuf-filsuf yang paling bijak pun hanya menebak.

Dr. Hugh Moorhead, seorang guru besar filsafat di Universitas Northeastern Illinois, pernah menulis kepada 250 filsuf, ilmuwan, penulis, cendekiawan terkenal di dunia, dan bertanya kepada mereka, "Apakah makna hidup?" Lalu dia menerbitkan tanggapan-tanggapan terbaik mereka, sebagian mengakui bahwa mereka baru membuat suatu tujuan untuk hidup, dan yang lainnya cukup jujur untuk mengatakan bahwa mereka tidak memiliki petunjuk. Sebenarnya, sejumlah cendekiawan terkenal meminta Profesor Moorhead untuk menulis kembali dan memberi tahu mereka apakah dia menemukan tujuan hidup!

Untunglah, ada suatu pilihan lain dari spekulasi mengenai makna dan tujuan hidup. Yaitu penyataan. Kita bisa melihat pada apda yang telah Allah nyatakan tentang kehidupan di dalam Firman-Nya. Cara termudah untuk menemukan tujuan sebuah barang adalah bertanya pada penciptanya. Hal yang sama berlaku untuk menemukan tujuan hidup anda: Tanyakan kepada Allah.

Allah tidak meninggalkan kita di dalam kegelapan untuk bertanya-tanya dan menebak. Dengan jelas Dia menyatakan lima tujuan-Nya untuk kehidupan kita di dalam Alkitab. Alkitab ialah buku Panduan kita, yang menjelaskan mengapa kita hidup, bagaimana kehidupan berjalan, apa yang harus dihindari, dan apa yang bisa terjadi pada masa depan. Alkitab menjelaskan apa yang tidak mungkin diketahui oleh buku untuk menolong diri sendiri atau buku filsafat. Alkitab berkata, "Hikmat Allah... tersembunyi jauh di dalam maksud-maksud-Nya... Apa yang Allah tentukan sebagai cara untuk memunculkan hal terbaik yang Ia ciptakan di dalam kita bukanlah berita baru, melainkan lebih merupakan berita tua."

Allah bukan sekadar titik awal dalam kehidupan anda; Dia sumber kehidupan. Untuk menemukan tujuan hidup anda, anda harus melihat pada Firman Allah, bukan pada hikmat dunia. Anda harus membangun kehidupan anda di atas kebenaran-kebenaran kekal, bukan psikologi umum, motivasi sukses, atau kisah-kisah yang memberi inspirasi. Alkitab berkata, "Di dalam Kristuslah kita menemukan siapa kita dan untuk apa kita hidup. Jauh sebelum kita mendengar tentang Kristus untuk pertama kali, dan membangkitkan harapan-harapan kita, Dia telah melihat kita, merancang kita bagi kehidupan yang penuh kemuliaan, bagian dari keseluruhan tujuan yang Dia kerjakan di dalam segala sesuatu dan semua orang." Ayat ini memberi tiga wawasan ke dalam tujuan anda.

1. Anda menemukan identitas dan tujuan anda melalui hubungan dengan Yesus Kristus. Jika anda tidak memiliki hubungan semacam itu, saya nanti akan menjelaskan bagaimana memulainya.

2. Allah memikirkan anda jauh sebelum anda pernah berpikir mengenai-Nya. Tujuan-Nya bagi kehidupan anda telah ada sebelum keberadaan anda. Dia merencanakan sebelum anda ada.

3. Tujuan hidup anda sesuai dengan tujuan yang jauh lebih besar dan menyangkut alam semesta yang telah Allah rancang bagi kekekalan.


Pokok untuk direnungkan:
Ini bukan mengenai saya

Ayat untuk diingat: "Segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia." Kolose 1:16b

pertanyaan untuk dipikirkan:
Kendati ada segala promosi di pikiran saya, bagaimana saya bisa mengingatkan diri sendiri bahwa kehidupan sebenarnya adalah mengenai hidup untuk Allah, bukan untuk diri saya sendiri?

No comments: